HomeKepemimpinanKetika Gubernur Anies Singgung Nasib Pribumi di Era Kolonial

Ketika Gubernur Anies Singgung Nasib Pribumi di Era Kolonial

Mari baca transkrip pidato lengkap Anies sebelum berdebat

JAKARTA, Indonesia — Sudah baca lengkap pidatonya? Begini kalimat yang berhamburan di media sosial mana kala ada yang mempertanyakan mengapa Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan sejarah kolonialisme di Jakarta dan “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini telah merdeka, kini saatnya kita nenjadi tuan rumah di negeri sendiri.” Tentu saya mendengarkan pidato yang disiarkan lengkap dari Balai Kota, Senin malam, 16 Oktober 2017, setelah Anies dan wakil gubernur Sandiaga Uno resmi dilantik Presiden siang harinya.

Menurut saya Anies Baswedan bukan sosok yang rasis. Juga bukan orang yang akan membawa Jakarta ini menjadi kota syariah, kalau rujukannya adalah apa yang berlaku di Nangroe Aceh Darussalam saat ini.

Anies Baswedan adalah politisi. Sejak terlibat dalam kampanye Pemilihan Presiden 2014, Anies adalah bagian dari mesin kegiatan politik. Sebagai juru bicara pasangan Jokowi-JK, dia ikut memoles citra keduanya, sehingga bisa memenangkan Pilpres. Anies sudah menjadi politisi sejak dia ikut dalam konvensi pencarian capres yang dilakukan Partai Demokrat. Sah saja.

Karena politisi, maka dia akan mencoba “merangkul” dukungan dengan melibatkan beragam kelompok kepentingan. Itulah yang saya tangkap dari pidato politik perdana yang disampaikan dalam acara yang dikemas sebagai Pesta Rakyat itu. Sebelum Anies, Wagub Sandiaga Uno menyampaikan sambutannya. Ini tradisi baru, ketika wakil juga mendapat tempat berpidato.

Tengoklah bagaimana Anies memasukkan pepatah dari tanah Batak, Minahasa, Aceh, Madura, Banjar dan bahkan menutup pidatonya dengan pantun. Anies mengutip pendiri bangsa Bung Karno sampai tokoh Betawi Mohamad Husni Thamrin. Anies menggunakan kalimat-kalimat yang merangkul warga Jakarta yang selama ini terpinggirkan. Ini basis massa yang digarap Anies dan Sandi selama kampanye.

Nuansa kebatinan bangsa (termasuk warga Jakarta) yang tengah merasakan ketidakadilan berkaitan dengan aset-aset sumberdaya alam yang kian dikuasai korporasi termasuk asing, disentuh juga. Di situ masuk kata “pribumi” yang jadi kontroversi di media sosial.

Transkrip pidato lengkap Gubernur Anies Baswedan

Saya menyediakan waktu untuk mentranskrip pidato lengkap Anies Baswedan di Balai Kota. Bagian pengantar dan sapaan tentu tak perlu saya sajikan. Jadi kita bisa berdiskusi setelah membacanya. Baca selengkapnya

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Previous post
Cuci Mata Melihat Sepatu di Negeri Matador
Next post
Tahun-tahun Gelap Sekitar G30S di Mata Anak Kolong

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *