HomeUncategorizedTELPON DARI MAMA

TELPON DARI MAMA

 

Ramadan Journey 2013

Day 21

hasil menukar duit pesanan Mama
hasil menukar duit pesanan Mama

Kemarin siang, saat saya tidur,  telpon seluler saya bergetar beberapa kali.  Ada panggilan masuk, ketika diangkat mati.  Saya hafal, itu dari Ibu saya.  Mama dan Papa kan gaptek, kalau telpon suka salah-salah pencet, malah terdiskoneksi.  Ketika saya angkat, suara Mama seperti orang ngos-ngosan.  Jantung saya berdetak, khawatir.  Sejurus kemudian, dia bilang, “Mama perlu duit 20 ribuan.  Nanti pas lebaran kan banyak anak-anak kecil sekitar rumah datang.  Mama mau bagi-bagikan duit kecil untuk mereka.  Mama lihat di televisi, BI membuka penukaran uang kecil di lapangan Monas.  Kowe iso ngantri ning kono?  Soalnya banknya adikmu nggak dapat jatah uang kecil.”

Ini soal nuansa.  Pertama, telpon dari Mama selalu bikin kaget, apalagi kalau dari ponselnya.  Saya suka mikir, waduh, ini Mama lagi di mana, kenapa?  Kedua, saya pernah cerita, Mama asli Yogya dan kalau bicara selalu campur bahasa Jawa. Ketiga, di mata Mama saya ini masih bocah, gampang disuruh ngantri ini, ngantri ituJ.   Padahal saya pun sudah setengah tua J.

Gaya Mama ya selalu seperti di telpon itu.  Kali lain dia akan menelpon, “Mama lihat di televisi ada penukaran kompor gas lama, dapat kompor baru.  Kayaknya gratis deh.  Kowe iso ning omah njupuk kompor Mama?  Coba dituker kono.” #eaaaa

Mending saya belikan kompor baru kali yaaa, ketimbang harus ribet ambil kompor untuk ditukarkan.  Hari gini biar promonya tukar mana ada yang gratis?

Selama beberapa hari jelang lebaran, Bank Indonesia memang bekerja sama dengan beberapa bank membuka konter resmi penukaran uang kecil di lapangan IRTI, Monas.  Sampai pekan lalu jumlah uang yang ditukarkan ke uang kecil mencapai Rp 9,47 miliar (Antara News, 22/7).  Rinciannya, terdiri dari Rp2,2 miliar untuk penukaran  di loket Bank Indonesia dengan jumlah penukar 630 orang dan Rp7,18 miliar untuk penukaran  di 11 bank umum dengan jumlah penukar 4.600 orang

Masyarakat memburu uang pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Tujuannya mungkin sama dengan yang direncanakan Ibu saya.  Untuk saweran ke anak kecil, keponakan, tetangga saat lebaran nanti.  Direktur Pengedaran Uang Bank Indonesia, Lambok A Siahaan, memperkirakan sampai batas akhir penukaran pada tanggal 2 Agustus nanti tak kurang dari Rp 58,4 miliar akan ditukarkan ke pecahan uang kecil. Menukar di konter resmi lebih aman.

Biasanya Mama tidak perlu repot, karena adik saya yang bekerja di bank swasta akan membawakannya.  Tahun ini adik saya pindah perusahaan, dan bank di mana dia bekerja tidak ikut dalam kegiatan penukaran uang kecil itu.

Karena ogah ngantri, tadi pagi saya ke cabang bank di mana saya biasa bertransaksi untuk menukar uang.  Supaya tugas dari Mama beres.  Siap menunggu tugas berikutnya;-)

 

 

 

 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Previous post
KAMI KELUARGA #LOVECABE
Next post
BUKBER JK: DISKUSI "SERSAN" DAN MAKANAN UNIK

6 Comments

  1. July 30, 2013 at 1:49 pm — Reply

    Hihihi… Mamah memang selalu mengganggap kita seperti anak kecil alias bocah.. tapi mamahmu itu lucu Mbak.. 😀

  2. July 30, 2013 at 1:49 pm — Reply

    Hihihi… Mamah memang selalu mengganggap kita seperti anak kecil alias bocah.. tapi mamahmu itu lucu Mbak.. 😀

  3. July 30, 2013 at 2:26 pm — Reply

    Ahahahaha.. Kayaknya semua Mama gitu ya mbak. Aku lagi tarawih bareng mama, dibawain sajadah, krudungku dibenerin. Well, dinikmati aja selama masih bisa bareng2 mereka. :’)

  4. July 30, 2013 at 2:26 pm — Reply

    Ahahahaha.. Kayaknya semua Mama gitu ya mbak. Aku lagi tarawih bareng mama, dibawain sajadah, krudungku dibenerin. Well, dinikmati aja selama masih bisa bareng2 mereka. :’)

  5. August 1, 2013 at 12:56 am — Reply

    Ana, Titiw…benerr…she always there disaat kita perlu…mungkin itu cara dia menyayangi kita, dengan mengingatkan, “kamu tuh anakku…” hehehe

  6. August 1, 2013 at 12:56 am — Reply

    Ana, Titiw…benerr…she always there disaat kita perlu…mungkin itu cara dia menyayangi kita, dengan mengingatkan, “kamu tuh anakku…” hehehe

Leave a Reply to Uni Lubis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *