Terjerat Hermes Birkin, Berlian, dan Barang Mahal
POLITIK itu selalu memihak yang menang. Sekali kalah, bersiaplah untuk diperlakukan sebagai pecundang. Sampai-sampai, mungkin si kalah itu dicekal, digeledah, ditahan. Ini situasi yang hari-hari ini dihadapi Najib Razak, bekas Perdana Menteri Malaysia, yang baru pekan lalu dikalahkan oleh mentornya, Mahathir Mohamad.
Baru Kamis pekan lalu Mahathir dilantik menjadi perdana menteri, ia sudah bergerak cepat untuk memagari gerakan Najib, politisi yang pernah menjadi anak didiknya itu. Rabu 16 Mei 2018 ini, atau sehari menjelang Ramadhan, polisi menggeledah apartemen milik Najib. Berbagai kendaraan polisi hilir mudik di depan kediaman Najib Razak, pada Rabu malam.
‘’Saya memiliki bukti cukup bahwa Najib korupsi,’’ kata Mahathir Mohamad. Ia mengatakan, apa yang ia lakukan terhadap Najib saat ini bukanlah sebuah bentuk balas dendam. ‘’Najib harus siap menerima konsekuensi terhadap apa yang sudah ia lakukan,’’ lanjut Mahathir.
Bekas seteru Mahathir, yakni Anwar Ibrahim, juga telah dibebaskan. ‘’Lupakan kebencian di masa lalu. Saya sepenuhnya mendukung dia,’’ kata Anwar. Mantan wakil perdana menteri itu pernah digadang-gadang menjadi penerus Mahathir. Tapi kemudian Anwar dicopot, dipenjara karena tuduhan sodomi dan korupsi.
Sejak itu Anwar berseteru dengan Mahathir, yang pernah menjadi mentornya. Anwar kini berada di kubu yang sama dengan Mahathir, aliansi Pakatan Harapan. Tak ada permusuhan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi. Keinginan bersama-sama untuk menjungkalkan Najib Razak menyatukan Anwar dan Mahathir.
Kepada BBC, Anwar mengatakan, persekutuan dengan Mahathir merupakan salah satu hal tersulit yang harus ia lakoni. ‘’Anak-anak saya sampai menangis. Mereka mengatakan, mengapa harus berkoalisi dengan Mahathir. Tapi saya menjawab, jangan selalu terjebak masa lalu. Kita harus bergerak ke depan,’’ kata Anwar.
Bila Mahathir menepati omongnya, dua tahun lagi ia bakal lengser, dan menyerahkan kekuasaannya kepada Anwar Ibrahim. Tunku Daim Zainuddin, pengusaha besar Malaysia yang kini menjadi salah satu orang kepercayaan Mahathir sudah mewanti-wanti Anwar: jangan mendesak Mahathir untuk segera menyerahkan kekuasaannya. Ia minta Anwar tidak terburu-buru menjadi perdana menteri.
Tuduhan korupsi, yang menjadi biang kekalahan Barisan Nasional dalam pemilu raya, memang menjadi beban berat bagi Najib. Ia harus mempertanggungjawabkan adanya duit USD 700 juta yang masuk ke rekeningnya, pada 2015.
Duit itu diduga dari 1MDB, lembaga yang dibentuk untuk menggiatkan investasi di Malaysia. Namun Najib membantah. Ia mengatakan duit itu berasal dari sumbangan seorang pangeran di Saudi Arabia, dan kini sebagian sudah dikembalikan.
Tante Rosi, demikian Rosanah Najib sering disebut di berbagai media alternatif, disebut memiliki berlian 22 karat yang harganya fantastis. Berlian itu dibeli pada 2013. Tagihannya dikirim dua kali, yakni pada 3 Juli 2013 sebesar USD 23 juta, dan pada 31 Juli 2013 sebesar USD 4,3 juta. Sehingga total harganya USD 27,3 juta.
Harga yang luar biasa. Tetapi Tante Rosi tidak perlu kawatir untuk membayarnya.. Pada 10 September 2013, ia melunasinya. Diduga kuat, duitnya diambil dari sebagian duit yang dikeruk dari 1MDB.
Transaksi pembelian ini melalui Jho Low, pengusaha keturunan China yang nama lengkapnya Low Taek Jho. Namanya disebut 911 kali dalam dokumen skandal 1 MDB hasil investigasi Kejaksaan Amerika Serikat.
Tak hanya berlian istimewa itu yang menjadi kekayaan Tante Rosi. Menurut penyelidikan Kejaksaan Amerika Serikat, pada Oktober 2014 Tante Rosi membelanjakan USD 1,3 juta. Ia menggunakan duit itu untuk membeli kalung, giwang, juga liontin, yang totalnya 27 jenis. Yang kebagian dari pembelian perhiasan ini adalah Lorraine Schwartz, perancang perhiasan yang barangnya sering dipakai para artis penerima hadiah Oscar.
Tak mudah untuk melacak pembelian itu, karena transaksinya disamarkan melalui berbagai jalur yang ruwet. Tak Nampak keterlibatan Najib maupun istrinya, bila hanya sekilas melihatnya.
Semua transaksi dilakukan melalui rekening bernama Blackrock Account. Rekening ini, menurut Kejaksaan Amerika, hanya dipakai untuk membayari perhiasan yang dibeli Jho Low, orang kepercayaan Tante Rosi. Jho Low menggunakan rekening itu untuk membayar perhiasan yang dibeli Tante Rosi, atau kliennya yang lain.
Antara April 2013 hingga September 2014, rekening Blackrock sudah digunakan untuk membayar perhiasan sebesar USD 200 juta.
Beberapa tahun sebelumnya, pada 2011, publik Malaysia dihebohkan oleh berita dari mulut ke mulut, bahwa Rosmah membeli cincin berlian seharga USD 24 juta. Mula-mula Tante Rosie mendiamkan berita itu. Namun akhirnya melalui asistennya ia bicara, bahwa ia bisa membeli cincin mahal itu karena ia menabung sejak muda.
Namun kini terungkap, pembelian itu dilaksanakan melalui Jho Low. Pembayarannya lewat perusaahaan Good Star Limited.
Tante Rosi juga dikenal sebagai kolektor tas supermahal, Hermes Birkin. Situs berita The Financetwitter.com menyebut, Hermes Birkin memang cocok untuk investasi. Karena itu Tante Rosi adalah ‘’manajer investasi yang hebat’’.
Sayap pemuda Parti Pribumi Bersatu, organisasi politik yang didirikan Mahathir, pada Sabtu 12 Mei lalu mengirim laporan ke polisi. Mereka menyatakan mendapat laporan, dilengkapi dengan bukti film, tentang adanya pemindahan berkotak-kotak tas mewah Hermes Birkin ke sebuah kondominum di Kuala Lumpur. Tas itu diangkut menggunakan mobil milik Najib. Setiap tas diberi label nama pemberinya.
Satu tas Hermes Birkin harganya paling murah RM 200.000, sekitar Rp 700 juta untuk kurs sekarang.
Kepemilikan tas, perhiasan, juga duit dalam jumlah tak wajar, itu baru sebagian yang menjerat Najib. Di saat ia berkuasa, berbagai ketidakwajaran itu gampang untuk menyembunyikannya. Setelah ia terjungkal, ia tak punya kuasa lagi untuk menahan laju penyelidikan oleh Kejaksaan, maupun lembaga anti-rasuah lainnya.
No Comment