Simak! 13 Fadilah Menunaikan Ibadah Haji
Jakarta, IDN Times – “Sungguh haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga,” demikian diriwayatkan oleh HR Bukhari dan Muslim.
Ibadah haji tahun 1441 Hijriah dilaksanakan dalam suasana pandemik global, karena serangan virus COVID-19. Hanya 10 ribuan umat Islam yang bisa salat Iduladha di Masjidil Haram.
Di tengah suasana penuh ketidakpastian dan luar biasa ini, berikut 13 Fadilah ibadah haji, atau keutamaan dan kebajikan ibadah haji, sebagaimana dimuat dalam buku, “Nikmatnya Menjadi Umat Islam”, yang ditulis Mustafa Bisri.
1. Haji akan menghapus dosa-dosa
Mengutip Amr bin Al ‘Ash RA, yang berkata, “Ketika Allah telah menetapkan Islam pada hatiku, aku mendatangi Rasullullah lalu akupun berkata, “Rentangkanlah tanganmu, sungguh aku akan membaiatmu,” ia berkata, “maka beliau merentangkan tangan lalu terjatuhlah tanganku,” maka beliau berkata, “Ada apa denganmu wahai Amr,” aku berkata, “Aku meminta syarat,” beliau bertanya, “Syarat apa yang kamu minta? Aku menjawab, “Diberikan kepadaku ampunan.”
Maka beliau Rasullullah bersabda, “Tidakkah engkau tahu bahwa Islam menghancurkan sesuatu yang sebelumnya, hijrah menghancurkan sesuatu yang sebelumnya, dan sesungguhnya haji akan menghancurkan sesuatu yang sebelumnya.” (HR. Muslim).
2. Ibadah haji sama dengan berjihad
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda, “Jihad yang besar dan yang kecil serta wanita adalah haji dan umrah.” Ini dikeluarkan oleh An-Nasa’i.
Dari Utsman bin Sulaiman dari neneknya, yaitu ibu dari ayahnya berkata, “Seseorang datang kepada Nabi Muhamad SAW, lalu berkata, “Sesungguhnya aku menginginkan jihad di jalan Allah,” maka beliau bersabda, “Berhajilah ke Baitullah.” Dikeluarkan oleh Sa’id bin Manshur.
Dari Umar bahwa dia berkata, “Jika kalian memasangkan pelana, maka mantapkanlah perjalanan untuk berhaji dan umrah sebab yang sedemikian itu adalah salah satu diantara dua jihad.” Ini dikeluarkan oleh Abu Dzar.
3. Haji berarti menunaikan panggilan Allah SWT, dan ia disebut sebagai Duta Allah
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata : Rasulullah bersabda, “Duta Allah itu ada tiga, yaitu orang yang berperang, orang yang berhaji, dan orang yang melakukan umrah.” (HR. An-Nasa’i).
Dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah adalah Duta Allah, jika mereka meminta maka mereka akan diberi, jika mereka berdoa, maka doa mereka akan dikabulkan, jika mereka berinfak maka mereka akan mendapatkan gantinya, dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di dalam kekuasaannya-Nya, tidaklah bertahlil orang yang bertahlil, dan tidaklah bertakbir orang yang bertakbir pada salah satu kemuliaan diantara kemuliaan-kemuliaan, melainkan akan bertahlil segala sesuatu yang ada dihadapannya serta bertakbir dengan takbirnya hingga terlepas dari tanah (Ibnu Hibban).
4. Doa orang yang menunaikan ibadah haji adalah maqbul
Dari Ibnu Abbas RA dia berkata : Rasulullah bersabda, “Lima doa yang akan dikabulkan yaitu, doa orang yang berhaji hingga dia kembali, doa orang yang berperang hingga dia kembali, doa orang yang teraniaya hingga ia dibela, doa orang yang sakit hingga ia sembuh, dan doa seorang saudara untuk saudaranya yang tidak ada. Yang paling cepat untuk dikabulkan diantara mereka adalah doa seorang saudara untuk saudaranya yang tidak ada.” Ini adalah hadist sahih dari Sa’id bin Jabir dari Ibnu Abbas.
Oleh karena itu disunahkan meminta doa kepada orang yang berhaji, dan sunah ini adalah dianjurkan sebab hal yang sama telah dilakukan Rasulullah bersama Umar, ketika Umar meminta izin kepada beliau untuk berumrah maka beliau memberi izin kepadanya dan bersabda kepadanya, “Janganlah engkau lupakan kami dari doamu atau sertakanlah kami dalam doamu.” Ini diriwayatkan oleh Abu Dzar Al Harawi.
5. Orang yang menunaikan haji berarti ia telah menafkahkan hartanya di jalan Allah
Mengutip dari Buraidah, ia berkata : Rasulullah bersabda, “Nafkah yang dikeluarkan ketika haji, adalah seperti nafkah yang dikeluarkan di jalan Allah, satu dirham akan dilipatgandakan menjadi 700 kali lipat.” Ini dikeluarkan oleh Ibn Abu Syaibah dan Ahmad.
6. Satu dirham yang dikeluarkan oleh orang yang berhaji adalah senilai empat puluh juta
Dari Aisyah RA dia berkata : Rasulullah bersabda : “Jika orang yang berhaji keluar dari rumahnya maka ia berada dalam lindungan Allah, jika ia mati sebelum melaksanakan haji, maka pahalanya ada di sisi Allah, dan jika dia tetap hidup hingga selesai melaksanakan ibadah haji, maka dia diampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang kemudian, dan mengeluarkan nafkah sebanyak satu dirham untuk melaksanakan ibadah itu adalah sama dengan empat puluh juta pada perkara selainnya.” Ini disebutkan dalam kitab Al Qur’an.
7. Uang yang dikeluarkan oleh orang yang berhaji akan diberi ganti oleh Allah SWT
Ditetapkan dalam sebuah hadist, “Orang-orang yang berhaji dan orang-orang yang berumrah adalah Duta Allah, jika mereka meminta maka mereka akan dberi, jika mereka berdoa maka doanya akan dikabulkan dan jika mereka mengeluarkan nafkah maka mereka akan diberi penggantinya.” Ini dikeluarkkan oleh Tamam A-Razy.
Dalam satu Riwayat disebutkan : Bahwa Allah Ta’ala berkata kepada para malaikat, Dan berilah pengganti bagi mereka karena apa yang telah mereka nafkahkan.”
8. Sabda Rasulullah tentang 4 macam manusia yang pasti ditolong Allah SWT
Rasulullah bersabda, ”Empat macam manusia yang Allah pasti akan memberi pertolongan kepada mereka, yaitu orang yang berperang, orang yang menikah, orang yang bertransaksi dan orang yang berhaji.”
9. Orang yang berhaji dapat menjadi syafa’at 400 keluarganya
Sabda Rasulullah SAW, “Orang yang berhaji dapat menjadi syafa’at 400 keluarganya.” Ini dikeluarkan oleh Abdurrazzaq dalam musnadnya.
Dalam Riwayat Al Mundziri disebutkan, “Barangsiapa yang datang untuk berhaji karena Allah, maka ia akan mendapatkan ampunan dan akan diberi syafa’at bagi orang yang mendoakannya.”
10. Allah akan mengampuni dosa orang yang berhaji
Mengutip Jabir yang marfu’kan, “Tidaklah orang yang berihram yang berqurban untuk Allah dan bertalbiyah hingga terbenam matahari melainkan matahari itu akan hilang bersama dosa-dosanya lalu ia kembali sebagaimana ketika dia dilahirkan ibunya.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dalam hadits lainnya dari Jabir, “Jika pada hari Arafah maka Allah akan turun ke langit dunia lalu berkata, ‘Lihatlah kepada hamba-hambaKu yang tersengat matahari dan berdebu, bersaksilah kalian bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka,’, maka para malaikat berkata, ‘Wahai Tuhan, sesungguhnya Fulan datang dalam keadaan berihram. maka Allah berkata, ‘Aku telah memberikan ampunan kepada mereka.” Ini dikeluarkan dalam kitab Syarhusunnah Al Baghawi.
Ampunan yang Allah berikan ini adalah bersifat umum, telah diriwayatkan oleh Abbas bin Mardas, “Sesungguhnya Nabi SAW berdoa untuk umatnya pada malam Arafah agar diberi ampunan, maka dijawab, “Sesungguhnya Aku telah memberi mereka ampunan kecuali kepada orang yang zalim, karena sesungguhnya Aku akan mengambil hak orang yang dizaliminya.”
“Beliau bersabda, “Wahai Tuhan jika Engkau berkehendak, maka Engkau memberi kebaikan kepada orang yang dizalimi, lalu Engkau memberi ampun kepada orang yang menzalimi.”
Doa beliau itu, tidak dikabulkan, lalu ketika beliau berada di Muzdalifah, maka beliau mengulangi doanya itu, maka dikabulkanlah segala sesuatu yang telah beliau minta.
Maka tersenyumlah Rasulullah hingga Abu Bakar dan Umar bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ini adalah saat dimana Engkau tertawa, lalu apa yang menyebabkan engkau tertawa?”
Beliau menjawab, “Sesungguhnya iblis musuh Allah ketika ia mengetahui bahwa Allah telah mengabulkan doaku maka iblis itu berdoa untuk kecelakaan dan kutukan, dan kecemasan iblis itulah yang membuatku tertawa.” Ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
11. Pesan Rasulullah jika bertemu dengan orang yang berhaji
Rasulullah bersabda, “Ya Allah berilah ampunan kepada orang yang melaksanakan haji dan orang yang dimintakan ampunannya olehnya.” Ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi.
Dari Mujahid ia berkata : Umar bin Khattab berkata, “diampuni orang yang berhaji dan bagi orang yang dimintakan ampunan oleh orang yang berhaji pada sisa bulan Dzulhijjah, Muharam, Shafar dan sepuluh hari pertama di bulan Rabi’ul Awwal. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah.
Oleh karena itu, maka Ibnu Umar berkata, “Jika engkau bertemu dengan orang yang berhaji, maka ucapkanlah salam kepadanya, jabatlah tangannya dan perintahkanlah dia agar dia memintakan ampunan untukmu sebelum ia masuk ke dalam rumahnya.” Ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnadnya.
12. Allah bangga kepada orang yang menunaikan ibadah haji
Mengutip Abu Hurairah, “Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat yang ada di langit dengan orang-orang yang ada di Padang Arafah.” Ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Ahmad.
13. Orang yang menunaikan ibadah haji dijanjikan surga-Nya
Dalam suatu hadist disebutkan, “Tidak ada balasan bagi haji mabrur selain surga dan kebaikan haji itu adalah memberikan makan dan menyebarkan salam.”
Jadi, setelah mengetahui keutamaan-keutamaan dan keistimewaan-keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada orang berhaji, maka bukan merupakan sesuatu yang aneh jika setiap muslim berusaha dan berambisi, bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah haji ini.
“Mereka tidak terkecuali orang-orang yang telah lanjut usia dan uzur yang telah melaksanakan ibadah mulia ini.”
Dia melanjutkan kisahnya : Sungguh aku telah melihat saat tawaf seorang tua renta yang berusah payah untuk melaksanakan ibadah, di tangannya terdapat tongkat, dan dengan bersandar pada tongkat itu ia berputar untuk tawaf, lalu ia berkata kepadaku, “Berapa lamakah engkau mencapai ke sini?, aku menjawab, dua bulan,” lalu ia bertanya, “Apakah kamu berhaji setiap tahun?” maka aku berdiam lalu aku bertanya kepadanya, “Dan berapa jauhkah jarak antara kamu dan baitullah ini?” ia menjawab, “”Sejauh perjalanan lima tahun,” maka aku berkata, “Demi Allah sesungguhnya ini adalah keutamaan yang besar dan kecintaaan yang sejati,” maka pria tua itu tertawa dan berkata:
“Kunjungilah kepada siapa yang engkau cintai, walaupun engkau harus melawan halangan dan rintangan. Jarak yang jauh tidak menghalangimu untuk mengunjunginya, Sesungguhnya orang yang mencintai pasti akan mengunjungi yang dicintainya.”
Ibadah haji 1441 H atau tahun 2020 tidak bisa dilakukan oleh 2,5 jutaaan umat Islam yang biasanya memenuhi dua kota suci, Makkah dan Madinah, karena pandemik COVID-19
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kesehatan bagi mereka untuk bisa mengunjungi Ka’bah, bertawaf, sa’i dan wukuf di Arafah pada kesempatan berikutnya. Amien yaa rabbal alamien.
No Comment