FAREWELL MENTERI SBY, HOME WORK UNTUK JOKOWI
Lagu “Dancing Queen” menggema di ruangan yang penuh sesak dengan pejabat tinggi, pengusaha papan atas hingga birokrat dari sejumlah kementerian. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu bersama pengusaha Shinta Kamdani dan sejumlah teman bersukaria menyanyikan lagu gubahan grup legendaris Swedia, ABBA itu. Tidak hanya menyanyi, mereka juga bergoyang seru. Ratusan hadirin ikut tepuk tangan. Suasana riang terasa di rumah pribadi Menteri Perindustrian Mohamad Sulaiman Hidayat, di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Minggu malam (19/10).
Selain makan enak dan ngobrol santai, sejumlah menteri yang beberapa jam lagi akan mengakhiri masa jabatan seiring dengan selesainya masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, nampak melepas beban kerja dengan menyanyi. “Lima tahun jadi menteri, kemampuan menyanyi kami juga meningkat, “ canda tuan rumah, Menteri Hidayat yang dikenal sebagai penggemar fanatik musik jazz dan piawai pula bernyanyi. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto yang tampil kasual dengan kemeja yang lengannya digulung tarik suara juga. Lagunya, Smoke Get In Your Eyes yang dipopulerkan Patty Austin. Marsekal Djoko juga penggemar musik dan penyanyi andal.
Presiden SBY dikenal penggemar musik dan sudah meluncurkan lima album lagu yang berisi ciptaannya. Saat bersantai di akhir pekan di sejumlah istana kepresidenan atau acara di kediaman pribadinya, SBY kerap mengundang anggota kabinetnya untuk bernyanyi. Tak heran sejumlah menteri secara khusus mengambil les nyanyi agar makin piawai saat diminta unjuk suara di hadapan bosnya.
Malam tadi, sejumlah menteri hadir di kediaman Menteri Hidayat untuk berpamitan pada kolega, terutama dari kalangan pengusaha. Hidayat adalah mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia, yang hingga kini berpengaruh di kalangan dunia usaha. Rumahnya penuh sesak, menunjukkan luasnya hubungan. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang sebelumnya menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menyampaikan testimoni, “ Pak Hidayat ini adalah penengah, jika diantara kabinet ada perbedaan pendapat. Terima kasih sudah membantu membuat suasana nyaman selama bekerja sama.” Hidayat menimpali, “kala menjadi Menteri Keuangan, Agus ini nggak mudah dipengaruhi dalam pengambilan keputusan. Presidenpun nggak bisa.” Media memberitakan bagaimana misalnya, Menteri Keuangan Agus Marto memilih tidak memberikan lampu hijau bagi dimulainya mega proyek Jembatan Selat Sunda.
Selain Hidayat, Djoko Suyanto, Mari Pangestu dan Agus Martowardojo, hadir juga Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin dan Menteri Keuangan Chatib Basri. Amir adalah menteri dari Partai Demokrat, parpol yang dipimpin Presiden SBY. Nama Chatib Basri disebut berpotensi masuk dalam kabinet ekonomi Presiden Joko Widodo yang akan dilantik hari ini oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senin (20/10). “Kalau mau ngobrol, minggu depan ini saya sudah mulai santai. Tinggal besok saja, menunggu resmi berhenti, “ ujar Chatib, salah satu ekonom terkemuka Indonesia. Sebagai menteri termuda yang hadir malam tadi, Chatib nampak siap untuk meninggalkan posisi penting di kabinet jika memang tidak diikutsertakan dalam pemerintahan baru.
Hidayat menceritakan, Minggu sore Presiden SBY sudah meneken surat pemberhentian dengan hormat seluruh menteri dan pejabat setingkat menteri yang mengepalai instansi/badan pemerintahan. “Kami-kami ini sudah dapat surat pemecatan,” kata Hidayat sambil bercanda. Hadirin tergelak. Mewakili rekan menteri, Hidayat berterima kasih atas dukungan dan kerjasama, serta meminta maaf atas kesalahan. Hidayat dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Presiden SBY sejak dia masih menjabat ketua umum Kadin. Begitu juga dengan Djoko Suyanto, mantan Kepala Staf Angkatan Udara, rekan seangkatan SBY di Akademi Militer lulusan 1973. Surat pemberhentian sebagai menteri dalam bentuk Keputusan Presiden berlaku efektif begitu Jokowi dilantik sebagai Presiden RI masa jabatan 2014-2019, siang ini.
Bisik-bisik Kabinet Jokowi
Selain silaturahim, tak pelak lagi tema bisik-bisik dalam acara pamitan sejumlah menteri SBY ini adalah siapa calon pengganti mereka di kabinet Jokowi. Lemparan pernyataan serius maupun santai bersliweran, di berbagai pojok ruangan diskusi soal kabinet menjadi topik utama. Seorang pengusaha kondang yang namanya disebut sebagai calon menteri perdagangan dalam daftar susunan kabinet yang banyak beredar hari-hari ini tersenyum kecut saat diberi ucapan selamat. “Dulu juga katanya Pak SBY udah tanda-tangan setuju gue jadi menteri. Nggak pernah kejadian, kan. Jadi ya kali ini juga nggak mikirin,” kata si pengusaha.
Nama Rusdi Kirana pemilik maskapai penerbangan Lion Air paling banyak dibahas. Dia disebut sebagai calon kuat Menteri Perhubungan atau Menteri Pariwisata. Rusdi membuat kejutan saat jelang Pemilu Legislatif lalu mengumumkan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa yang dipimpin Muhaimin Iskandar, kader Nahdlatul Ulama. Rusdi langsung menduduki posisi bergengsi sebagai wakil ketua umum PKB. Sebelumnya dia menolak ikut dalam Konvensi Capres yang diadakan Partai Demokrat. Kehadiran Rusdi Kirana dan bisnisnya dipercayai memberikan amunisi berarti bagi PKB mengumpulkan jumlah kursi yang cukup signifikan di Pileg 2014, yakni 47 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 11.298.957 suara (9,04 persen). PKB sejak awal mendukungan Koalisi Indonesia Hebat yang mengusung Jokowi-JK sebagai Presiden-Wapres. Dalam Pilpres, Rusdi juga mendukung kampanye Jokowi.
Pencalonan Rusdi Kirana sebagai Menteri Perhubungan mengundang reaksi, termasuk di media sosial. Banyak yang khawatir potensi konflik kepentingan. Akun Twitter @alvinlie21 mislanya berkomentar, “OMG Pleeeeeeaaaaase deh,” menganggapi Tweet saya soal kemungkinan Rusdi menjadi Menteri Perhubungan. Ada banyak komentar senada. Malam tadi saya melemparkan beberapa kicauan di Twitter terkait dengan proyeksi menteri Jokowi. Ketua PKB Muhaimin Iskandar melalui akun @MuhaiminIskndr merespon, “emang bocoran kabinetnya gimana, Mbak @unilubis.” Pendiri detikcom @budionodarsono mengomentari, “penyusun kabinet kog nanya. Hahaha…”. Muhaimin disebut akan menduduki kursi Menteri Koordinator bidang kesejahteraan dan sosial.
Potensi konflik kepentingan ini bisa menjadi batu sandungan bagi pemerintahan baru. Pengalaman ini disampaikan Menteri Perekonomian Chairul Tanjung saat berpamitan dengan wartawan senior dan pemimpin redaksi di Jakarta, Minggu sore. Pamitan yang dikemas dengan acara ngobrol blak-blakan itu dilakukan di sebuah restoran di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Chairul datang agak terlambat dari janji Pukul 17.00 wib, karena harus menemani Presiden SBY yang menjadi tuan rumah mengantarkan Jokowi keliling Istana Presiden. “Posisi menteri, apalagi menteri ekonomi wajib hukumnya bebas kepentingan,” ujar CT, pengusaha media dan sejumlah perusahaan perdagangan yang lima bulan lalu diminta Presiden SBY menggantikan Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomian. Hatta Rajasa mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden bersama calon presiden Prabowo Subianto. Pasangan ini kalah melawan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Di kalangan media dan masyarakat beredar informasi soal siapa yang bakal mengisi posisi menteri ekonomi. Posisi yang ditinggalkan CT disebut-sebut akan diisi oleh Rini Mariani Soemarno, ketua Tim Transisi Jokowi. Rini dikenal sangat dekat dan menjadi kepercayaan Megawati Sukarnoputri, ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Rini pula yang menjadi pihak yang berhubungan dengan CT yang mewakili Pemerintahan SBY. “Posisi menteri ekonomi itu tidak cukup menguasai makro dan mikro ekonomi. Dia juga harus mampu menjadi leader, memimpin departemen sekaligus mengambil keputusan,” kata CT. Dia menolak mengomentasi secara khusus nama-nama yang beredar bakal mengisi kabinet ekonomi Jokowi. Selain Rini Soermarno, mantan Menkeu dan Menko Perekonomian Sri Mulyani juga disebut sebagai kandidat.
Ekonomi melambat
CT menceritakan bagaimana dalam lima bulan ia menyelesaikan negosiasi sejumlah proyek infrastruktur maupun kontrak dengan perusahaan pertambangan besar terkait dengan royalti, pajak termasuk pendanaan. Problem tidak hanya muncul di lingkungan pemerintahan dan koordinasi antar departemen. “Negosiasi dan proses pengambilan keputusan harus melibatkan kepala daerah, karena ini eranya otonomi daerah,” kata CT. Selama lima bulan menjabat Menko Perekonomian, CT yang juga merangkap Ketua Ekonomi Nasional, jabatan yang diembannya dalam periode ke-2 kabinet SBY, telah mengunjungi 34 propinsi dan melakukan rapat pengambilan keputusan langsung di daerah. “Nggak bisa kalau cuma menunggu di pusat. Pejabat daerah saya temui satu per satu. Begitu juga cara saya membuka kembali proyek-proyek yang lama mangkrak. Menteri-menteri terkait saya temui secara terpisah, satu per satu. “ Pekan-pekan terakhir masa jabatan, Kementerian Pekerjaan Umum misalnya meneken pelaksanaan 50-an proyek infrastruktur. Ada yang sudah 20 tahunan tidak jalan.
Soal kondisi perekonomian yang suram dalam dua tahun ke depan juga dibahas dalam diskusi dengan CT. Ekonomi AS membaik. Pengangguran menurun. Permintaan ekonomi naik. Melalui mekanisme tapering off, Pemerintah AS melalui Bank Sentral menarik kembali dana stimulus yang pernah diberikan ke publik saat terjadi krisis keuangan tahun 2008. Dana stimulus ekonomi itu banyak yang diinvestasikan di pasar yang bertumbuh seperti di Brasil, China, India dan Indonesia. Saat dana-dana itu masuk, ekonomi Indonesia mendapatkan dampak positif, dibarengi peningkatan harga komoditas. Informasi mengenai tapering off yang pernah dijalankan Pemerintah AS dapat dibaca di sini.
Membaiknya ekonomi AS yang diikuti dengan “mudiknya” dana-dana itu menggoncang ekonomi, termasuk Indonesia. Pengaruhnya terasa di pasar uang dan pasar modal. Kurs Rupiah terhadap US Dolar terus melemah. “Pertengahan tahun depan sampai dua tahun lagi adalah masa yang berat bagi ekonomi Indonesia. Pertumbuhan melambat. Ini pekerjaan rumah berat bagi Pemerintahan Presiden Jokowi,” kata CT. Dia sendiri menolak untuk bergabung dalam kabinet mendatang meskipun banyak yang menganggap kinerjanya sebagai Menko Perekonomian baik, kendati hanya menjabat singkat. “Saya ingin fokus kembali menggarap bisnis dan perusahaan saya,” kata CT.
CT yang memiliki grup media Trans TV dan Trans TV dan portal berita terbesar detikcom, juga menjalin kerjasama afiliasi dengan jaringan televisi berita internasional Cable News Network (CNN). Melalui kemitraan dengan CNN itu, grup media CT akan meluncurkan siaran televisi berita CNN Indonesia dan situs berita www.cnnindonesia.com. Rencana ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam perjanjian bisnis dengan pihak CNN, tercantum pakta integritas bahwa mitra kerja CNN tidak boleh terafiliasi dengan politik termasuk duduk dalam pemerintahan. Ini alasan kuat juga bagi CT untuk tidak bergabung di kabinet Jokowi. Ditinggal lima bulan kinerja bisnis CT memang turun.
Hubungan CT dengan Jokowi dan JK cukup dekat. Bahkan CT dikenal sebagai penghubung antara Pemerintahan SBY dengan tim transisi Jokowi. “Lima bulan ini saya merasa sudah melakukan hal maksimal agar akhir pemerintahan Pak SBY happy landing,” kata pemilik lisensi grosir barang konsumen Carrefour dan pusat belanja gaya hidup Metro Departement Store ini. Dia menolak kritik sebagian pihak yang menyebutkan pemerintahan Jokowi mewarisi masalah ekonomi yang berat dari pemerintahan SBY. Sebuah konotasi yang minor. “Problem utama bagi ekonomi ke depan adalah situasi global, khususnya AS. Ada problem internal, yakni soal subsidi Bahan Bakar Minyak. Itupun sudah saya coba selesaikan,” ujar CT. Pekerjaan lain yang belum selesai termasuk soal Waduk Jati Gede yang masih ada sangkutan masalah hukum. “Tidak mungkin dalam lima bulan saya selesaikan semua,” tutur CT, sambil melahap hidangan lobster yang dipesannya.
Pekan terakhir pemerintahan SBY, sejumlah menteri memang mengemasi kantornya. Termasuk Presiden SBY yang kemarin memasang sejumlah foto aktifitas terakhir di istana di akun Twitter-nya. Siang nanti, usai menghadiri pelantikan Presiden Jokowi di MPR, SBY direncanakan akan langsung kembali ke komplek Sekretariat Negara, di samping komplek Istana. Bukan ke Istana sebagaimana ramai dibicarakan belakangan.
SBY akan menunggu kehadiran Jokowi yang usai dilantik akan menghadiri jamuan makan dengan tamu kepala negara sahabat, dengan tuan rumah pemimpin MPR. Rencananya SBY didampingi (mantan) menteri kabinetnya akan menyambut Jokowi di halaman Istana Merdeka, dan menyaksikan penghormatan militer bagi Jokowi. Halaman Istana akan dipenuhi oleh kelompok relawan Jokowi di satu sisi, dan kelompok pendukung SBY di sisi yang lain. Kedua kelompok akan menyaksikan Presiden yang pergi meninggalkan istana, dan Presiden baru penghuni istana, untuk lima tahun ke depan.###
6 Comments
Good piece Uni.
thanks ya sudah baca
Good piece Uni.
thanks ya sudah baca
Good piece.
Good piece.