SEJUMLAH KONTROVERSI KEBIJAKAN DI ERA JOKOWI
#100HariJokowiJK #Hari54
Saya tidak heran jika pemilik media sosial seperti Twitter dan Facebook bakal umumkan prestasi pengguna di Indonesia. Tidak perlu ada breaking news seperti bencana alam, aksi terorisme maupun tragedi lain untuk memicu ramainya diskusi pengguna media sosial di Indonesia. Apalagi luka pasca pemilu presiden belum sembuh. Secara politik pendapat masyarakat terbelah dua. Pro pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan sekutunya. Atau pro Prabowo Subianto dan sekutunya.
Saya ingat, saat membesarkan hati teman-teman di sebuah media siber yang pemiliknya punya kepentingan politik, saya mengatakan, “Ya kalau kalian tahan, situasi ini bakal sampai Juli. Begitu pilpres usai, dan sudah pasti pemilik tidak jadi presiden, semoga kalian bisa lebih leluasa menjalankan tugas jurnalistik.”
Saya salah. “Perang urat syaraf” antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih berlanjut. Bakal lima tahun up-and-down. Ini merembet ke ruang-ruang redaksi yang pemilik dan pimpinannnya punya kepentingan politik. Di kedua kubu.
Karena lansekap politik ini, apa saja bisa memicu debat di ranah media sosial. Lebih menarik karena politisi ikut debat di media sosial. Presiden dan mantan presiden pun saling sindir di media sosial. Yang terbaru adalah sindiran di akun @SBYudhoyono yang intinya mengatakan pemerintahan Jokowi jangan cari kambing hitam atas melemahnya nilai rupiah.
No Comment