HomeUncategorizedCHARLIE HEBDO DAN TREN KARTUN SATIR 2015

CHARLIE HEBDO DAN TREN KARTUN SATIR 2015

#100HariJokowiJK  #Hari68
Warga London, Inggris, menggelar doa bersama mengenang 12 korban yang tewas saat sekelompok pria bermasker hitam menyerang kantor tabloid Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pada 7 Januari 2015. Foto oleh Andy Rain/EPA
Warga London, Inggris, menggelar doa bersama mengenang 12 korban yang tewas saat sekelompok pria bermasker hitam menyerang kantor tabloid Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pada 7 Januari 2015. Foto oleh Andy Rain/EPA

Satir politik kian disorot.  Goresan tajam pena kartunis mengundang beragam ancaman.  Koran berhenti mempekerjakan mereka dengan alasan ekonomi maupun keamanan.  Bagaimana mereka bertahan?

#ParisAttack, lalu kini #ParisAttacks.  Serangan berdarah ke kantor redaksi majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi media satir itu, pada 7 Januari 2015, mengguncang dunia media. Diprotes keras mereka yang mempromosikan kemerdekaan berekspresi, baik negara, kelompok maupun individu.  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutuk keras serangan teror itu.

Pembantaian di kantor media yang sejatinya bertiras tidak besar, sekitar 30.000, juga menandai babak baru dalam serangan kelompok bersenjata terhadap mereka yang dituding menistakan agama Islam.  Padahal kartunis di Charlie Hebdo menggunakan pena sebagai senjata menyajikan kritik yang pedas, gaya satir, kepada agama lain juga, termasuk Kristen dan Yahudi.

Mengenai #CharlieHebdo, silahkan menikmati tulisan @armand_dhani yang dimuat di Rappler Indonesia, ini tautannya (tautan Rappler).

Bagi Perancis, serangan terhadap Charlie Hebdo yang ikut menewaskan pemimpin redaksinya, Stephan “Charb” Charbonnier, adalah teror paling mematikan sejak tahun 1961, ketika terjadi pemboman terhadap stasiun kereta api Vitry-Le-Francois oleh organisasi tentara rahasia.

Baca selengkapnya

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Previous post
Menjadi Anggota Delegasi Dialog Interfaith Di Manila
Next post
KONTROVERSI KAPOLRI PILIHAN JOKOWI

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *