Surat Terbuka Pakar Islam Dunia Untuk ISIS
Lebih dari 100 ulama dan pemimpin Islam dunia mengecam tindakan brutal ISIS. Polisi menetapkan lima orang perekrut ISIS dari Indonesia sebagai tersangka.
Tak banyak yang tahu, bahwa September tahun lalu, 126 ulama dan cendekiawan, pemimpin organisasi Islam dari berbagai dunia mengirim surat kepada pemimpin ISIS. Surat terbuka itu ditujukan kepada Dr Ibrahim Awwad Al-Badri, alias Abu Bakr Al Baghdadi, yang dianggap pengikutnya sebagai pemimpin ISIS, Islamic State of Iraqi and Syam/Syria. Negara Islam Irak dan Suriah. Surat dibuat dalam bahasa Arab dan Bahasa Inggris, didahului dengan kelimat pujian kepada Allah SWT dan kutipan surat Al Asr, ayat 1-3. Ayat ini berisi penjelasan tentang kerugian yang akan menimpa orang-orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik.
Ketua majelis ulama Islam di berbagai negara ikut meneken surat terbuka itu, yang intinya menjelaskan secara panjang lebar, ayat per ayat di dalam Al Qur’an, kitab suci umat Islam, soal tindakan kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan ISIS dan pengikutnya, mengatasnamakan Islam. Diantara mereka yang menandatangani adalah Kepala Mahkamah Tertinggi Urusan Islam Nigeria, H.E The Sultan Muhammad Sa’ad Abubakar, Imam Besar Mesir H.E. Prof Sheikh Shawqi Allam, Pemimpin Pusat Studi Islam Internasional Malaysia Prof Osman Bakr dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia, Prof M. Dien Syamsuddin.
Surat terbuka kepada pemimpin ISIS dan pengikutnya membahas 24 poin. Mulai dari bagaimana ISIS menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dalam tindakannya, pentingnya memahami bahasa secara benar agar tidak salah interpretasi, bagaimana menyikap perbedaan pendapat dalam memahami dan menjalani Islam, membunuh mereka yang tidak bersalah (innocent), makna tujuan dan alasan melakukan jihad, pelibatan anak-anak dalam perang yang dilakukan ISIS, perbudakan, mutilasi sampai pengrusakan terhadap situs bersejarah Islam termasuk niat ISIS merusak makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.
Surat terbuka kepada ISIS dikirim pada 19 September 2014, tak lama setelah tindakan brutal ISIS memenggal kepala jurnalis James Wright “Jim” Foley.
No Comment