Benarkah TNI Promosikan Isu “Proxy Wars”?
Analis asing menduga jendral-jendral Indonesia tengah munculkan ancaman baru, mirip pola Orde Baru yang jadikan komunisme sebagai ancaman. Baca tanggapan KSAD Gatot Nurmantyo, ekslusif untuk @RapplerID.
Ketika saya kontak via pesan singkat, pekan lalu, Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Gatot Nurmantyo tengah berada di New Delhi, India. Saya sampaikan bahwa saya ingin bertanya soal jendral-jendral Indonesia tengah mengembangkan isu “proxy wars”, sebagai ancaman masa kini bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Analisa ini saya baca di artikel yang diterbitkan Rappler Indonesia, juga versi internasionalnya, Rapplerdotcom. Judul artikelnya adalah Proxy wars? Indonesia’s generals invest a shadowy new threat.
Jendral Gatot antusias dengan pertanyaan saya. Kami sempat berbicara lewat telepon, mengenai isu proxy wars ini, sebelum akhirnya berjanji untuk bertemu Senin (13/4) di kantornya di Markas Besar Angkatan Darat, di Kawasan Jl Veteran, Jakarta Pusat. Siang tadi saya ditemani jurnalis @RapplerID, @febrofirdaus mewawancarai Jendral Gatot, lulusan Akademi Militer Angkatan 1982, yang diangkat menjadi KSAD oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 16 hari sesudah Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Sebelumnya Gatot menjabat Panglima Komando Strategis TNI AD.
“Awalnya, adalah ketertarikan personal saya, terhadap berbagai hasil riset. Baik itu soal energi maupun pangan. Ini dua komoditas yang paling penting dan menjadi rebutan dunia, yang populasi penduduknya kian bertambah secara cepat,” ujar Gatot. Dalam sebuah kesempatan berbicara dengan mahasiswa di Universitas Indonesia awal tahun lalu, saat masih menjabat Pangkostrad, Gatot mengaku melemparkan pertanyaan kepada ribuan mahasiswa yang hadir. “Jika saat ini kalian jadi presiden, pemimpin, dengan tantangan yang ada termasuk krisis pangan dan energi, dan melihat apa yang kita alami saat ini, apa yang kalian lakukan?
Mahasiswa (dan tentunya mahasiswi) memberikan beberapa jawaban. Diantaranya kekuatiran bermainnya kepentingan terkait dengan penguasaan sumber daya alam, termasuk energi. Penguasaan pangan. “Bahkan ada yang bilang, konflik antara KPK dan Polri, adalah bagian dari upaya mengganggu stabilitas. Ada yang memainkan. Kita lantas bicara soal proxy wars,” kata Gatot.
No Comment