HomeUncategorizedMENUNGGU GEBRAKAN JOKOWI DI PANGGUNG APEC

MENUNGGU GEBRAKAN JOKOWI DI PANGGUNG APEC

#100HariJokowiJK #Day19

Beijing menyongsong pertemuan APEC. Lawatan pertama Jokowi ke luar negeri. Foto dari Latimes.com
Beijing menyongsong pertemuan APEC. Lawatan pertama Jokowi ke luar negeri. Foto dari Latimes.com

Yanqihu, artinya danau untuk angsa liar.

Kita menunggu foto-foto sejumlah pemimpin ekonomi negara anggota APEC, organisasi kerjasama ekonomi Asia Pasifik, bersantai di sekitar danau yang  terletak di distrik Huariou, 50  kilometer di utara Beijing, ibukota Tiongkok.  Lokasi ini dipilih karena Danau Yanqihou adalah rumah dari beragam jenis ikan dan burung.  Udara di sana juga bersih.  Beijing dikeluhkan karena tingkat polusi udaranya yang tinggi.   Pemerintah Negeri Tirai Bambu membangun Huariou sebagai distrik yang nyaman bagi pengunjung.  Keindahan alam berpadu dengan kekayaan tradisi lokal.  “Setiap sudut di Yanqihu menawarkan pengalaman baru,” begitu bunyi promosi wisata ke tempat yang dikepung oleh bukit dan gunung itu.

Di Yanqihu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan memulai pengalaman baru pula.  Pertemuan pemimpin ekonomi APEC yang akan digelar pada 10-11 November ini akan menjadi ajang perkenalan bagi presiden yang baru dilantik 20 Oktober lalu.  APEC di Tiongkok juga menjadi panggung internasional yang pertama.  Mengutip keterangan Kementrian Luar Negeri, di acara APEC Presiden Jokowi akan berpidato menyampaikan visi bidang ekonominya, juga menceritakan pengalamannya sebagai walikota Solo.

Delegasi Indonesia kali ini sekitar 46 orang. Tim pendahulu 16 an.  Jumlah ini separuh dari delegasi yang biasa menemani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri.  Biasanya Presiden SBY membawa sejumlah menteri, ketua umum Kadin, Ketua Komite Ekonomi Negara dan pengusaha.  Di pesawat kepresidenan juga ada sekitar 4-5 pemimpin redaksi media massa nasional dan sejumlah wartawan peliput.

Tujuan APEC adalah mempromosikan perdagangan bebas.  Tujuan ini tak pernah bisa dicapai sepenuhnya karena masing-masing negara punya kepentingan nasional, termasuk proteksi pasar dalam negerinya dari serbuan produk impor.  Ini kali yang kedua bagi Tiongkok menjadi tuan rumah pertemuan APEC, setelah yang pertama pada 2001 di Shanghai.  Selain Presiden Jokowi, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah mengkonfirmasi kehadiran.  Presiden Obama yang partainya baru kalah di pemilihan umum sela, akan hadir di Beijing dengan mandat politik dan ekonomi yang lemah.  Partai Republik bakal menekan Obama untuk menarik Obama Care yang dianggap memberatkan pihak pengusaha yang harus merogoh kocek lebih untuk karyawannya.

Media internasional hari-hari ini fokus membahas rencana jadi atau tidaknya pertemuan antara Presiden Xi Jinping dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.  Hubungan China dan Jepang memanas dua tahun  ini karena sengketa wilayah di pulau Laut China Timur dan persaingan antara kekuatan ekonomi kedua dan ketiga di dunia itu.

Obama akan mengkonfrontir Pemerintah Tiongkok atas isu penyadapan siber dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok, Xi JinPing.   AS telah berkali-kali menlancarkan protes ke Beijing atas penyadapan siber dan militer.  Upaya ini dianggap kurang efektif.  Polisi federal AS mengidentifikasi banyaknya penyadapan siber yang menimpa  insitusi di AS, ternyata didalangi peretas dari Tiongkok.  Sasarannya perusahaan AS.  Pihak Tiongkok menganggap tuduhan itu tidak berdasar.

Pemimpin Tiongkok, AS, Rusia, Jepang dan Tiongkok selalu menjadi magnet pusat perhatian di APEC.  Terakhir kali saya meliput KTT APEC di Vladivostok, Rusia, tahun 2012.  Sesi pidato Presiden Tiongkok, Hu Jintao, di acara APEC CEO Summit, penuh sesak oleh peserta, bahkan tiga jam sebelum acara.  Saat SBY pidato, hanya sepertiga ruangan terisi.  Kebanyakan delegasi Indonesia termasuk pengusaha dan staf Kemlu yang datang dari Moskow.

Dalam buku “Selalu Ada Pilihan’, karya SBY, ia menulis apa pentingnya menghadiri pertemuan APEC dan forum KTT lain.  “Di forum internasional saya bisa menjelaskan potensi ekonomi dan investasi serta peluang kerjasama bisnis.  Sejak terjadi krisis ekonomi dunia 2008, saya manfaatkan forum seperti APEC sdan G20 untuk galang kerjasama internasional agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.  Mudahnya, kita memerlukan mereka.  Kalau kita merasa perlu, ya jangan malas.  Apalagi sombong”.

Pertemuan APEC yang dimulai tahun 1993, menjadi perhatian karena negara anggota  menguasai lebih dari 50 persen global produk domestik bruto 44 persen perdagangan dunia dan 40 persen populasi dunia.  APEC didirikan saat AS dipimpin Presiden Bill Clinton.  Presiden George W Bush Jr menginisiasi KTT G20 pasca krisis finansial yang menghajar AS 2008.  Dampaknya ke seluruh dunia.

Presiden Obama punya inisiatif dirikan Trans-Pacific Partnership  dipandang sebagai bagian dari langkah memutar ke Asia sesudah bertahun-tahun fokus memimpin perang di Afghanistan dan Irak.

Sepuluh anggotra ASEAN mendukung Kerjasama Kemitraan Ekonomi Regional (RCEP) yang membawa enam negara anggotanya dan 6 mitra Free Trade Agreement, termasuk Tiongkok, Jepang,dan India.

Kerjasama perdagangan bebas Asia Pasifik yang lebih luas (FTAAP), diusulkan pada 2006 oleh pemimpin APEC dan saat ini dinilai sebagai jembatan antara keduanya.  Tiongkok mendukung kuat ide ini.

Perebutan pengaruh ini yang dihadapi Presiden Jokowi yang akan dibantu Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.  Saya optimistis, Bu Retno yang piawai siapkan peertemuan APEC saat menjabat Dirjen Amerika Eropa bakal menjadi pembantu yang andal.  Yang ditunggu adalah warna baru Presiden Jokowi.##

rappler_logoArtikel ini juga bisa dibaca di RAPPLER.com

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Previous post
PRESIDEN JOKOWI KE TIONGKOK, MINUS DANSA-DANSI
Next post
POLITIK KENAIKAN BBM JOKOWI-JK

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *