HomeUncategorizedSOAL NEPOTISME, BELAJAR DARI KASUS “PEANUTS AIR”

SOAL NEPOTISME, BELAJAR DARI KASUS “PEANUTS AIR”

#100 Hari JokowiJK  #Hari49

Pesawat Korean Airlines terparkir di bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan. Foto oleh EPA
Pesawat Korean Airlines terparkir di bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan. Foto oleh EPA

Polah putri bos Korean Airlines memicu kritik soal praktik nepotisme di lingkungan bisnis di Korea Selatan.  Praktik ini juga terjadi di Indonesia. 

Bos maskapai Korean Airlines terpaksa meminta maaf kepada publik gara-gara kelakuan perempuannya. Heather Cho, anak perempuan Cho Yang-ho, pemilik maskapai penerbangan dari negeri ginseng itu memicu insiden di bandara JF Kennedy New York,5 Desember lalu.  Heather atau Cho Hyun-Ah yang memegang posisi sebagai kepala layanan kabin di Korea Airlines,  meminta pilot kembali ke pintu bandara setelah berjalan sekitar 35 meter.  Heather Cho marah besar karena kepala pramugara menghidangkan kacang mete (macadamia) dalam kemasan, bukan disajikan di piring.

Heather, putri tertua Cho Yang-ho, memerintahkan pesawat kembali ke pintu bandara dan menyuruh si pramugara keluar dari pesawat.  Kejadian ini disaksikan penumpang, dan menyebabkan jadwal penerbangan mundur.  Menurut pengakuan pramugara, dia dipaksa berlutut minta maaf sambil dibentak-bentak anak bosnya.  Pilot mengaku tak berani menolak perintah dari anak pemilik maskapai.  Padahal setiap pergerakan pesawat tanpa koordinasi dan tidak sesuai jadwal berpotensi melanggar aturan penerbangan dan membahayakan keselamatan penumpang.

“Saya memohon maaf karena saya tidak mendidik dia dengan baik,” demikian Cho Yang-ho.  Publik marah besar, dan menjadikan kasus ini momen mengkritisi praktik nepotisme dalam bisnis yang dikelola para chaebol, sebutan bagi konglomerat di Korea Selatan.

Memaki-maki jika keinginannya tidak dipenuhi, menyuruh karyawan berlutut untuk minta maaf, adalah praktik yang biasa dilakukan bos perusahaan di sana, dan sudah lama menjadi sasaran kritik.

Baca selengkapnya

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Previous post
HARAP-HARAP CEMAS DI AKHIR COP 20
Next post
DAULAT INDUSTRI IKAN ALA MENTERI SUSI

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *