HomeUncategorizedJUSUF KALLA DAN OMBAK PERDAMAIAN DI ACEH

JUSUF KALLA DAN OMBAK PERDAMAIAN DI ACEH

#100HariJokowiJK  #Hari59
Wapres Jusuf Kalla. Foto: tsunamiaceh.id
Wapres Jusuf Kalla. Foto: tsunamiaceh.id

Hari ini JK memimpin peringatan 10 tahun tsunami di Banda Aceh.  Dia melihat Aceh yang berubah.  Membangun kembali dengan lebih baik. Ada ekses, tapi sulit dipungkiri bahwa kerja JK di serambi Aceh, fenomenal.

“Bu Uni, ini Yadi.  Bapak mengajak Bu Uni ke Aceh, siang ini. “

Kemarin pagi, Yadi Jentak, asisten pribadi Wakil Presiden Jusuf Kalla menelpon saya.  Wapres memang dijadwalkan memimpin upacara peringatan 10 tahun tsunami di Banda Aceh.  Tawaran mendadak.  Menarik.  Saya merasa terharu Pak JK ingat mengajak saya.  Sayangnya, saya dalam perjalanan menuju ke bandara untuk ke Semarang.  Hari ini saya sudah berjanji mengisi pelatihan jurnalistik untuk Sekolah Jurnalistik Indonesia yang didirikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).  Kegiatan ini sudah berjalan sekitar lima tahun, di belasan propinsi.  Tidak mudah menyesuaikan waktu mengajar dari belasan pelatih. Pembatalan mendadak nggak profesional.

Daya ingat Pak JK luar biasa.  Teman saya, Fenty Effendy, penulis buku Ombak Perdamaian:  Inisiatif dan Peran JK Mendamaikan Aceh, menuliskan melalui komentar di akun Facebooknya, bagaimana JK mengingat peristiwa tanggal 27 Desember 2004.  Sehari sesudah gempa bumi dan tsunami meluluh-lantakkan sebagian wilayah Aceh.  Kami tiba di Lambaro, sekitar 20 menit dari bandara Sultan Iskandar Muda mengarah ke pendopo gubernuran di tengah kota Banda Aceh.  “Saya lihat menteri Sri Mulyani menangis.  Uni Lubis bercucuran air mata sambil menyorotkan handycam-nya,” kata JK dalam buku yang akan diluncurkan hari ini, di pendopo gubernuran di Banda Aceh.

Melihat ribuan  mayat disusun berjajar di kedua sisi jalan di kawasan Lambaro, JK mengaku hampir menangis. “Sebenarnya saya juga mau pingsan waktu itu, Astagfirullah, astagfirulah,” kata JK berkali-kali. Cuplikan buku dikutip dalam berita ini: Mengenang Tsunami Aceh, Saat JK Beristighfar dan Hampir Pingsan

Malam, tanggal 26 Desember, persis 10 tahun yang lalu, saya duduk bersebrangan dengan Wapres JK.

Baca selengkapnya ->

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Previous post
NATAL 2014: ISU AGAMA MASIH JADI ‘GORENGAN’
Next post
[10 Tahun Tsunami] Kisah Bidan Asma: "Menolong Kelahiran Mengobati Duka"

2 Comments

  1. December 26, 2014 at 9:42 pm — Reply

    kenapa harus di sambung ke rappler?

  2. December 26, 2014 at 9:42 pm — Reply

    kenapa harus di sambung ke rappler?

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *