Drama Jelang Reshuffle Kabinet Jokowi
Mendagri Tjahjo Kumolo melempar umpan mendesak penggantian menteri. Bola reshuffle bergulir lebih cepat.
Sebelum berlaga, apalagi dalam kompetisi olahraga, pemanasan penting. Ini nampaknya yang tengah dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelang rencana Presiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan reshuffle, atau kocok-ulang Kabinet Kerja. PDIP nampak menjadikannya sebagai arena “laga” untuk mendapatkan kursi lebih banyak, dan menyingkirkan sosok menteri yang tidak disukai. Alasan mendesak menteri dicopot bisa beragam. Mulai dari membatasi komunikasi antara partai politik pendukung dengan presiden, sampai soal kinerja.
Dimulai dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang notabene kader PDIP dan mantan sekretaris jendral partai berlambang moncong putih itu. Tjahjo Kumolo mengatakan ada menteri yang tidak sejalan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo. “(Ada) orang yang suka mengecilkan presiden-nya dari belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu raja,” kata Tjahjo, sebagaimana dikutip berbagai media. Di kalangan media dan masyarakat beredar apa yang disebut sebagai “transkrip” rekaman pernyataan menteri yang dianggap “mengecilkan” Presiden Jokowi.
Akbar Faisal, politisi Partai Nasional Demokrat, mengaku mendapatkan transkrip pernyataan seorang menteri yang menjelekkan Presiden Jokowi. Akbar mengaku mendapatkan transkrip itu dari sebuah grup bicara melalui telpon selulernya.
Umpan dari Tjahjo juga disambut oleh Masinton Pangaribuan, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP mengatakan bahwa yang dimaksud Tjahjo sebagai menteri penghina Jokowi bukan dari PDIPdan partai pendukung.
No Comment