1001 CARA SELUNDUPKAN NARKOBA
BNN meringkus sembilan pengedar narkoba dan menyita 800 Kg sabu. Beragam cara kelabui petugas. Hari ini, polisi juga menangkap musisi Fariz Rustam Munaf karena konsumsi narkoba
Lebih dari dua tahun, tim Badan Narkotika Nasional (BNN), mengikuti jejak Wong Chi Ping. Warga negara Hongkong/Tiongkok berusia 40-an tahun itu itu cukup lama tinggal di Indonesia, 15 tahunan. Dia pernah menetap di sebuah kampung di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Di kampung itu banyak warga pendatang, termasuk dari Tiongkok maupun negara lain. Mereka hidup berbaur. Karena terbiasa melihat warga asing menetap untuk beberapa waktu, masyarakat sekitar cuek. Biasa saja. Tidak waspada. Begitu juga dengan pemerintah lokal dan aparat.
Banyak kampung seperti itu di Indonesia. Suasana yang membuat nyaman buronan narkotika seperti Wong Chi Ping dan rekan-rekannya untuk menyaru. Di sana, tim BNN mengendus upaya menyewa kapal untuk menerima kiriman barang terlarang dari Hongkong. BNN memonitor seraya berkoordinasi dengan badan narkotika AS dan Tiongkong. Jaringan intelijen narkoba ditebar untuk memonitor mata rantai Wong Chi Ping dan kawan-kawan..
Agak lama di Nunukan, Wong Chi Ping bergeser ke Batam. Di sana, dia juga menjalin kontak dengan pihak lokal untuk menyewa kapal. Sempat ke Surabaya juga. Upaya memasukkan narkoba dicoba beberapa kali, tapi batal, karena Wong Chi Ping merasa belum aman. BNN sempat mengendus rencana jaringan ini memasukkan heroin dalam jumlah besar. Batal.
Sampai akhirnya, Senin (5/1), Wong Chi Ping dan delapan kawanannya dibekuk tim BNN di halaman parker Lotte Mart, Kalideres, Jakarta Barat. Petugas BNN menyita 800 kilogram (Kg) narkoba jenis sabu-sabu.
No Comment