SKENARIO HARGA BBM DI INDONESIA
#100HariJokowiJK #Hari41
Harga minyak dunia turun antaralain karena inovasi energi di AS kini menuai hasil. Kartel OPEC kelabakan. Bagaimana upaya Indonesia antisipasi berubahnya rejim minyak dunia?
Pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyiapkan skenario baru harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Termasuk skenario menurunkan harga BBM, yang baru dinaikkan 17 November lalu. Informasi ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai rapat di kantor Menteri Keuangan, Rabu (3/12). Skenario disiapkan karena harga minyak dunia yang menurun. Jika dalam dua bulan ini harga internasional turun, dan stabil, maka tidak tertutup kemungkinan menurunkan lagi harga BBM.
Dalam keterangan kepada media dua jam sebelum pengumuman kenaikan BBM, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, harga internasional bukan satu-satunya pertimbangan. Ada pertimbangan kurs US$ dolar terhadap Rupiah, antara asumsi di APBN 2015 dengan rata-rata kurs dalam setahun berjalan. Kemarin, Menkeu juga menyampaikan kekuatiran turunnya penerimaan pajak dari sektor migas jika harga terus turun. Dalam dua hari ini, harga minyak dunia jenis Brent diperdagangkan di bawah harga US$ 70 dolar per Barel. Tren masih menurun dari posisi termahal US$ 116 dolar per Barel Juni lalu.
Bukan tidak mungkin, pemerintah kali ini mengakomodir usulan sejumlah pihak yang menghendaki harga BBM dikaitkan dengan naik turun harga pasar internasional. Ini sudah terjadi di banyak negara, termasuk di AS yang kini menikmati harga BBM lebih murah. Di Peru, negara yang saat ini sedang saya kunjungi, harga BBM juga mengikuti harga swasta. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum juga dimiliki swasta.
Skenario jalan tengah bisa dilakukan dengan memberikan batas atas harga bagi BBM, jika harga internasional naik..
No Comment